GOWA – SEPUTARindonesia.co.id-Serikat Pejuang Rakyat ( SPR ) mendesak institusi terkait untuk mencopot kepala sekolah SDN TAENG dan SD INPRES BONTOALA.
Riswan Selaku jendral lapangan menyampaikan dalam orasinya bahwa “kegiatan rehabilitas sekolah itu sudah di ikut sertakan dalam anggaran dana bos, jadi permintaan iuran bulanan yang bersifat wajib sebesar Rp.10.000 per siswa dengan dalih sumbangan itu tidak pantas di lakukan”.
Pungutan bulanan terhadap siswa di sebut memberatkan orang tua siswa,karna itu ia meminta agar tidak ada lagi pungutan apapun di sekolah
Ibu Rike sekdisdik kabupaten gowa sempat memberi keterangan dalam audiens,”, saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh massa yang terlibat dalam aksi ini atas segala laporan laporannya yang terhimpun dalam data, kemudian saya berjanji akan segera melakukan tindakan sesuai dengan sop yang berlaku,” jelasnya.
Di tempat terpisah salah satu orang tua siswa sempat memberi keterangan pada awak media”, benar itu pak kami semua orang tua murid di undang ke sekolah untuk rapat dan dimana didalam rapat itu yang di bahas terkait sumbangan 17 agustus sebesar Rp 5000, dan iuran setiap bulan sebesar Rp 10.000 per bulan.
Selain itu pernah juga anakku di mintai uang sumbangan sebesar Rp 10.000, katanya untuk membeli cat karna maui di cat bangku dan ruangan kelasnya,” jelasnya.
Dari keterangan salah satu orang tuan siswa di sini sangat jelas dugaan pungli di sekolah tersebut sangat merugikan masyarakat.
Hingga berita ini terbit belum ada tanggapan yang bersifat resmi dari pihak sekolah yang terkait dugaan praktik pungli tersebut, riswan selaku jendral lapangan bertekad akan tetap berdiri tegak diatas garis perjuangan yang tentu saja sesuai dengan konstitusi yang ada , tegasnya