Bogor – Seputarindonesia – Ketua LSM BARAK Indonesia Marcab Kabupaten Bogor Zulfa Rahmania sangat prihatin dengan melihat kondisi di lapangan. pada hari selasa,23/07/2024 Zulfa Rahmania bersama jajarannya mendatangi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, untuk mempertanyakan perjalanan Program Ketahanan Pangan yang dilakukan para Kepala Desa yang sangat berpotensi untuk dikorupsi.
Dalam audiensi bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Zulfa Rahmania mempertanyakan beberapa hal terkait program ketahanan pangan, karena zulfa Rahmania bersama jajarannya melakukan sosial kontrol ke beberapa Desa, dan ternyata ditemukan adanya beberapa Desa yang memang Program Ketahanan Pangannya tidak berjalan, dari Dana Desa yang dialokasikan 20% diduga tidak berjalan.
“Dengan terindikasi tidak optimalnya program Ketahanan Pangan, LSM BARAK Indonesia Marcab Kabupaten Bogor mempertanyakan, apakah ada sosialisasi terkait program ketahanan pangan ini?” Ungkap Zulfa.
Zulfa Rahmania juga menegaskan, jika Program Ketahanan Pangan ini tidak berjalan dan tidak terarah karena kurangnya Edukasi dan sosialisasi lebih baik dihentikan Program Ketahanan Pangan ini, karena sangat berpotensi menjadi Bancakan Korupsi Masal oleh para Kepala Desa.
“Karena anggaran di Program Ketahanan Pangan ini tidak main – main, mencapai Rp 200 Juta lebih tiap Desanya, bayangkan jika program ini dijadikan bancakan oleh para oknum Kepala Desa yang menjalankannya,” Tegas Zulfa Rahmania
Tidak sampai di sini, Zulfa Rahmania juga menegaskan setelah Audiensi dengan Dinas Ketahanan Pangan,seluruh jajaran LSM BARAK Indonesia Marcab Kabupaten Bogor, akan melakukan Audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bogor.
“Untuk mempertanyakan lebih spesifik lagi, terhadap pengawalan hingga sanksi yang akan didapat ketika para oknum Kepala Desa menyalahgunakan anggaran dari Program Ketahanan Pangan tersebut,” Pungkasnya.
( Yuli )