Sukabumi – seputarindonesia.co.id-, Setelah dilakukan konfirmasi yang mengaku anggota Komite di MTs Al jazuliyah,” untuk biaya kenaikan kelas yang diterangkan dalam surat edaran kepada wali murid siswa siswi hasil dari kesepakatan wali murid, setelah dilaksanakannya musyawarah bersama di forum yang didampingi oleh komite dan pihak dari sekolah selaku penyelenggara,” ungkap Ace (48) anggota komite pada Kamis 04/07/2024.
Lalu berbicara merayakan hari kenaikan kelas memang sudah membudaya dan patut dipelihara terlahir dari jaman dahulu hingga sekarang ini dan bukan hanya di MTs Al Jazuliyah gelar acara kenaikan kelas terlaksana pada dugaan prakteknya sama juga sekolah sekolah lain melakukan pengadaan biaya kenaikan kelas di wali muridnya, baik jenjang tingkat dasar maupun tingkat SMP/MTs, berikutnya gelar acara kenaikan kelas menampilkan pentas kreasi seni dan budaya yang sudah cukup kental sampai sekarang.
Kemudian persoalan pengadaan biaya kenaikan kelas yang telah terjadi dan hangatnya menduga negatif kepada surat edaran dipertegas bahwa sekolah selaku penyelenggara dan menjadi media dalam melakukan pengembangan potensi dan mencerdaskan manusia agar siap menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Sebelum terbit surat edaran adanya musyawarah terkait rencana acara kenaikan kelas, namun pada waktu itu orang tua siswa ingin sekali acara kenaikan kelas meriah hasil mufakat pada musyawarah yang diambil suara terbanyak dari persetujuan wali murid pihak dari sekolah yang didampingi komite tidak turut serta mengambil keputusan.
Adapun fungsi dari surat edaran yang dikeluarkan oleh sekolah hanya guna mengingatkan saja dan guna bagi orang tua siswa yang tidak turut hadir di forum musyawarah sekitaran diangaka 20 %, pada waktu itu, yang setuju sekitaran 80 %, begitupun putusan besar biaya yang dikenakan kepada wali murid,” terangnya.
Selanjutnya, terkait yang memberi sumber kepada salah satu media terkait dugaan pada pemberitaan yang beredar yang mungkin kebetulan tiba kepada bagi orang tua siswa yang tidak tidak turut hadir musyawarah atau oknum, selanjutnya jarak dibagikan surat edaran atau pemberitahuan dengan harinya kenaikan kelas lebih dari satu bulan sebelum waktunya selisihnya, kemudian jika tidak setuju atau berkenaan orang tua siswa yang tidak mampu lebih baik datang menemui pihak penyelenggara atau sekolah untuk melakukan konfirmasi,” cetusnya.
Menambahkan Dadang (50) ” biasanya sekolah menawarkan terlebih dahulu terkait gelar acara kenaikan kelas kepada orang tua siswa, dirayakan atau tidaknya, apalagi adanya musyawarah terlebih dahulu, dipastikan sekolah jauh sekali menduga asal mengambil keputusan, memang kalau berkaca kepada sekolah di perkotaan ada sekolah sekolah hanya cukup pembagian raport di akhir tahun ajaran, namun tadi setuju katanya anggota komite disampaikannya, kalau di pedesaan sekolahnya menjelang akhir tahun dan menyambut ajaran baru sudah membudaya ditampilkan kreasi keterampilan siswa siswi di acara kenaikan kelas agar acara kenaikan kelas menjadi gebyar dan meriah, membenarkan acara gebyar di acara kenaikan kelas sangat dinanti nanti oleh orang tua siswa,” terangnya.
Sambut guru yang mengajar di MTs Al Jazuliyah (50),” terkait persoalan yang terjadi dipublikasi berharap jangan terprovokasi, rekrut biaya maksudnya sebatas untuk suksesi biaya gelar kreasi keterampilan siswa siswi sambut akhir tahun ajaran dan menjelang tahun ajaran baru, kemudian jika melihat regulasi BOS dan peruntukannya tidak ada untuk acara kenaikan kelas, BOS diberikan kepada sekolah sekolah digunakan untuk biaya operasional sekolah seperti gaji guru dan karyawan, kebutuhan belajar mengajar seperti buku dan alat tulis, serta keperluan lainnya seperti biaya listrik, air, dan perawatan gedung sekolah.
Berbalik kepada gelar acara kenaikan kelas salah satu momen istimewa dimana puncaknya acara yaitu penyerahan serta pembacaan raport dari Asesmen Kompetensi siswa siswi berprestasi menjadi sorotan utama dalam acara yang dihadiri oleh siswa para pengajar dan orang tua siswa,” tutupnya.
( Muhtar Bt )
