Sukabumi, seputarindonesia.co.id – Program Indonesia Pintar (PIP) kembali ramai dengan adanya dugaan penyunatan yang dilakukan pihak salah satu sekolah SMK Swasta yaitu SMK Insan Cita yang ada di Kp Kedung RT 001/ RW 007 Desa Hegarmanah Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi.
Dimana telah ditemui pihak dari sekolah tersebut diatas yang mana telah mengakui dengan program PIP yang tiba di sekolah SMK tersebut diatas, dan ungkapnya” bahwa keterjadian pengambilan atau pencairan PIP di BNI yang tepatnya di Pangleseran Sukabumi bahkan siswa penerima manfaat pun dibawanya, tetapi setelah terjadi transaksi PIP uang tersebut diambil oleh pihak guru dan dikumpulkan tanpa komunikasi dengan wali murid dan uang tersebut untuk membayar PKL, ujian, operasional pengangkutan penerima PIP, Penilaian Akhir Tahun ( PAT) dan bayar uang bangunan,” cetusnya inisial H.
Bahkan inisial H sendiri mengaku lebih lanjut sebagai keterwakilan sekolah tersebut diatas, kejadian regulasi PIP kepada wartawan salah kemas dalam regulasinya, yang seharusnya menurut pengamat publik sebelum adanya penyaluran PIP kepada siswa orang tua wali murid diberitahukan atau adanya rapat wali murid penerima manfaat, ditunjang berita acara dan daftar hadir musyawarah sebelumnya agar tidak terjadi persoalan yang bertabrakan yang seharusnya guna PIP untuk siswa.
Selanjutnya, inisial T yang mengaku dirinya selaku wali murid mengaku kepada media telah menanyakan anaknya mengatakan,” bahwa membenarkan pengakuan dari anak pulang dari bank telah mengambil uang PIP bersama teman temannya dan guru, sepulangnya hanya diberikan uang seratus ribu rupiah sampai dengan rumah mendengar pengakuan anak saya sendiri merasa kesal kepada pihak sekolah yang serta merta tanpa adanya pemberitahuan,” bebernya.
Lanjut wali murid inisial I mengatakan melalui via whatsapp ungkapnya,” telah menandatangani pihak sekolah setelah mendengar laporan dari anaknya, namun disayangkan pihak sekolah pada waktu itu sudah bubar KBM untuk mempertanyakan langsung kebenarannya,” cetusnya.
Tambah lagi pengamat publik inisial P mengatakan,” bahwa telah menerima keluhan wali murid langsung pemotongan anggaran PIP tersebut sebagian untuk bayar KBM tahun depan yang dibayar tahun sebelumnya,” investigasi lapangan.
Melihat kejadian atau perilaku sekolah SMK tersebut yang dihimpun dari beberapa sumber, sepantasnya sekolah tersebut diperiksa dan dibawa persoalan ini kepada Dinas Pendidikan juga APH, sekolah disinyalir bukan untuk keberhasilan pendidikan diutamakan namun ajang bancakan keuntungan PIP pihak sekolah semata,” pungkasnya.
(Muhtar Bt)