BKKBN Bersama Mitra Kerja Sosialisasi Penurunan Stunting Di Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang Provinsi (NTT)

Teks foto : Nampak para peserta sosialisasi stunting mendengarkan dengan seksama penjelasan dari para penyaji materi

Seputarindonesia.co.id.| Nusa Tenggara Timur. Targetkan wilayah Zero Stunting, BKKBN bersama mitra kerja dari komisi IX DPR RI terus menggulirkan sosialisasi program percepatan penurunan stunting disejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bertempat Di Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu Pagi 10 Februari 2024, kegiatan sosialisasi digelar dengan menghadirkan ratusan peserta sosialisasi.

Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, ucapan selamat datang bagi semua peserta dan penyaji materi sosialisasi, disampaikan oleh pihak tuan rumah.

Kemudian, dilanjutkan dengan penyajian materi yang pertama oleh Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt anggota komisi IX DPR RI. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan program penurunan stunting dan pecegahan stunting, telah menjadi tanggung jawab bersama. Beliau juga menerangkan, bahwa komisi IX DPR RI terus berkolaborasi dengan BKKBN untuk menangani masalah bahaya stunting.
Sosialisasi Stunting terus dilakukan ditengah tengah masyarakat.

“Komisi IX DPR RI tetap berkomitmen untuk membangun kepedulian dalam berupaya maksimal, mengajak, dan bersama- sama menuntaskan stunting di Indonesia. Komitmen untuk berdampingan dengan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting, agar tercapainya 14% prevalensi stunting pada tahun 2024, sudah menjadi tanggung jawab semuanyaa, termasuk anggota Komisi IX DPR RI. Saya menghimbau dan selalu mengingatkan kepada masyarakat, selain upaya maksimal percepatan penurunan stunting. Harus diperhatikan pula bisa hidup positif yaitu mengupayakan sehat jiwa dan raga. Maka dari itu mari sama sama perduli terkait Stunting ini agar Indonesia bisa mencapai Zero,” jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan penyajian materi yang kedua oleh Blandina Luangkaly, S.St M.Kes selaku Ketua Tim Kerja Akses, Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN NTT.

Pada kesempatan itu beliau menyampaikan bahwa penting untuk merencanakan kehamilan dengan baik dan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai. KB bukan hanya tentang mengatur jumlah anak, tetapi juga berperan dalam mencegah stunting dan menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Menurutnya, KB (Keluarga Berencana) bukan hanya tentang mengatur jumlah anak, tetapi juga berperan dalam menghasilkan anak-anak berkualitas. Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak, yang tidak hanya memengaruhi fisik (dengan tubuh lebih pendek bila dibandingkan dengan anak seumurannya), tetapi juga perkembangan otak karena kekurangan gizi dalam waktu lama.

“Di Indonesia, angka stunting masih tinggi, mencapai 27,67% pada tahun 2019, yang jauh melebihi standar WHO yang mensyaratkan angka prevalensi stunting kurang dari 20%. Terangnya.

Acara dilanjut pembagian doorprize melalui quis bagi para peserta sosialisasi. (*red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *