Sukabumi – Seputarindonesia.co.id – Kontestasi dan konstelasi percaturan Politik di kabupaten Sukabumi semakin hari semakin memanas,
Suhu politik ini di rasakan di tataran gressroot,publik bertanya-tanya siapakah pengganti Marwan selanjut nya untuk menjadi F1? Mengingat dan mengamati Bola Liar estafet kepemimpinan untuk menjadi bupati kabupaten Sukabumi masih samar dan Bias.
Sederet bacalon hasil poling tidak serta merta menjadi acuan dan pegangan para elite partai untuk menentukan F1 dan F2 kabupaten Sukabumi.
Hadir nya Figur asep ja’far (asjap) bukan hal yang baru karena desas desus maju nya asjap sudah jauh hari sewaktu beliau masih menjabat KADIS P.U Santer di suarakan.
Apalagi setelah DPC Golkar kabt sukabumi mengadakan rapat Pleno terkait suksesi F1 yang hasil pleno tersebut mengusung asjap dan Unang ( ketua Baznas) untuk maju dalan kontestasi pilkada nanti.tapi….Pertanyaan yang mendasar adalah : *Siapakah sebenarnya Asjap?*
*Siapakah tokoh penting atau King Maker di balik pencalonan Asjap?*
*Apa misi sebenarnya Asjap?*
Mengingat sepengetahuan penulis bahwa Rekam jejak waktu memimpin dinas P.U banyak raport merah nya,contoh didalam LHP BPK Provinsi 2020-2021-2023 Yang Di indikasikan syarat akan KKN (Korupsi,Kolusi,dan nepotisme) tentang LHP ini juga telah di sampaikan surat konfirmasi oleh Ketua LIN – RI ( lembaga investigasi negara – RI kab. Sukabumi (Lutfi ys) kepada Kadis P.U sampai sekarang pun belum ada jawaban.
Selanjutnya adalah:.Siapakah King Maker di belakang Asjap?asal kita tahu untuk mencalon kan menjadi Bupati setidak harus mempersiapkan Cost Politik yang Besar.siapa penyokong Dana nya? Karena seorang Pensiunan Kepala dinas akan mustahil membiayai cost politik pilkada yang menghabiskan anggaran bisa sampai 50 milyar bahkan bisa lebih.
Ada ke khawatiran dalam diri Penulis bahwa Asjap hanya akan menjadi Boneka nya Marwan untuk melanggengkan kepentingan politik nya.
Karena ketika Jagoan Marwan ini kalah,mungkin oposisi marwan dan barisan sakit hati Marwan akan membongkar segala kebobrogan dan kebusukan dalam mengelola Pemerintahannya.
Penulis berharap
Sukabumi harus di pimpin oleh seorang visioner, orang yang punya kapasitas dan kapabilitas serta bersih dari sentuhan tangan kotor Birokrat dan para elite politikus yang hanya mementingkan golongan nya dan atau melanggengkan kekuasaanya.
Kami rindu Hadirnya sosok pemimpin di sukabumi yang berani mendobrak dan membuat gebrakan dengan membersihkan oknum oknum korup di lingkaran penyelenggara Pemerintah daerah.
Masyarakat sukabumi butuh pemimpin yang tegas dan amanah,pemimpin yang menggadaikan dirinya untuk kepentingan dan keberpihakan kepada Rakyat.
(Lutfi)
