Probolinggo ~ Oknum kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Riyadlus Sholihin berinisial K diduga melahap uang PIP siswinya berinisial FI yang beralamat di desa Liprak Wetan.
Hal ini muncul ketika FI yang saat ini menempuh meja pendidikan di MA Walisongo 2 desa Banyuanyar diberitahu oleh salah satu guru di sekolah tersebut untuk segera memproses dan mencairkan PIPnya, maka dari itu FI menyampaikan bahwa rekening PIP yang dimiliki oleh FI pernah di foto oleh oknum K waktu masih menempuh pendidikan di sekolah Riyadlus Sholihin, bahkan FI disuruh tanda tangan di kertas kosong oleh oknum K dengan alasan untuk diajukan sebagai penerima program PIP. Namun ketika orang tua dari FI menanyakan perihal kartu dan rekening PIP atas nama FI kepada oknum K dan mendapat jawaban bahwa rekening PIP atas nama FI tidak ada di MTs Riyadlus sholihin, bahkan oknum yang berinisial K tersebut menyampaikan kepada orang tua FI bahwa nanti dia (K) yang akan mengurus ke pihak bank bersama dengan kepala sekolah MA Walisongo 2.
Diketahui bahwa MTs Riyadlus sholihin beralamat di Desa Rejing Kecamatan Tiris, orang tua FI yang merasa tidak puas dengan keterangan oknum K tersebut akhirnya melakukan pengaduan kepada LSM Jaringan Aktivis Probolinggo (JAKPRO), Berangkat dari pengaduan tersebut, Rohim selaku Tim investigasi LSM JAKPRO langsung menindaklanjuti pengaduan tersebut. “Saya menyarankan kepada orang tua FI untuk melakukan konfirmasi ke Bank untuk mengetahui kebenaran apa yang bersangkutan sebagai penerima PIP di sekolahnya” ucap Rohim kepada awak media.
Dari saran Rohim Orang tua FI langsung melakukan konfirmasi kepada bank dan menyampaikan hasil konfirmasinya kepada Rohim bahwasannya untuk PIP atas nama FI di tahun 2023 sudah dicairkan seluruhnya,
“Kami akan mengumpulkan bukti-bukti perihal dugaan penggelapan PIP milik FI ini,salah satunya kami akan mengajak FI ke bank yang menyalurkan untuk cetak ulang rekening dan print rekening koran,Kalau alat bukti lengkap kami pastikan akan melaporkan oknum yang di duga menggelapkan.pungkasnya.
sementara kepala sekolah MTs Riyadlus Sholihin saat ingin di konfirmasi oleh awak media sedang tidak berada di sekolah, bahkan Awak media ke kediaman oknum K untuk melakukan konfirmasi juga tidak ketemu, Dihubungi melalui telepon seluler, oknum K tidak menerima telepon dari awak media.
(Tim)