Teks foto : Nampak, usai kegiatan sosialisasi, dilakukan sesi foto bersama
JAKARTA ~ Dalam rangka percepatan penurunan stunting dan mendukung program Indonesia Emas 2045, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN) dan DPR RI menggelar sosialisasi Kampanye Penurunan Stunting diwilayah Jakarta Barat.
Kali ini, sosialisasi itu dilaksanakan di Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Adm Jakarta Barat, 10 Februari 2024. Kegiatan tersebut di hadiri oleh Wakil Ketua Komisi lX DPR RI Bapak Charles Honoris dan Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI lbu Lisna Prihatini. Serta usur tokoh dan masyarakat Kecamatan Kebon Jeruk.
Dihadapan para peserta sosialisasi, Lisna Prihatini menyampaikan bahwa sosialisasi percepatan penurunan stunting ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan perawatan yang baik bagi pertumbuhan anak.
“Terpenting adalah, para orang tua harus memberikan azupan makanan sehat, bervitamin dan bergizi untuk anak maupun balita secara berkesinambungan. Kami di sini, telahnbekerja sama dengan anggota DPR RI dari Komisi IX yaitu Bpk Charles
Honoris, berupaya maksimal untuk mensukseskan pelaksanaan program percepatah penurunan stunting,” jelasnya.
Sedangkan, Charles Honoris mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap dapat menurunkan angka stunting di wilayah Kota Jakarta Barat.
Menurutnya, dengan adanya kebersamaan semua pihak dan memiliki komitmen yang sama dalam menurunkan angka stunting, ia sangat optimis ke depan generasi Indonesia, khususnya di Jakarta
Barat dapat lebih sehat dan tangguh.
Melalui kegiatan ini, lanjut dia, BKKBN dan DPR RI, ingin menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, hingga para orang tua.
Tujuannya adalah untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya memberikan nutrisi yang tepat kepada anak-anak sejak dini guna mnencegah stunting. Dia juga menerangkan bahwa, dari Komisi IX pun memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), bagi balita dan ibu-ibu hamil.
“Kita menmberikan kepada ibu hamil, serta kepada ibu yang menyusui selama tiga bulan.
Dan kita lihat, apakah nanti ada perkembangan janin, atau bayinya berkembang dengan baik dan sehat. Dengan adanya tambahan makanan yang kita berikan tersebut semoga lebih sehat” terangnya, 10 Februari 2024. (*red)