JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, gagasan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden atau wapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tentang makan siang gratis bukan saja orisinil dan baru bagi Indonesia, tapi ini adalah gagasan yang strategis.
“Makanya dalam debat, sulit dibantah. Tak ada statement yang tegas dari kedua lawan debat untuk mengatakan tidak setuju,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Pernyataan Fahri yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Periode 2014-2019 ini mengomentari debat kelima Pilpres 2024 yang digelar KPU RI di JHCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.
Tentang kritik capres 03 Ganjar Pranowo yang mengatakan, bahwa penanganan stunting terlambat dengan makan gratis, Fahri menilai kalau yang bersangkutan kurang memahami inti persoalan.
Inti persoalan anak-anak Indonesia adalah ‘kekurangan gizi kronis’, yang menyebabkan mereka mengalami stunting dan gizi buruk.
“Stunting merujuk pada pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya (pendek) dan gangguan perkembangan otak. Sedangkan gizi buruk merujuk pada pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai usianya (kurus),” terangnya lagi.
Bagaimana mengintervensinya, kata Fahri, dicegah dengan cara memberikan asupan makan bergizi untuk ibu hamil sampai melahirkan dan membesarkan. Oleh sebab itu, program Prabowo-Gibran adalah memberi bantuan makan bergizi untuk ibu hamil.
“Apakah yang sudah terlanjur stunting didiamkan saja? Tidak ada kata terlambat, karena pada dasarnya stunting adalah masalah kekurangan gizi. Ketika mereka masuk usia sekolah, program bantuan gizi melalui makan gratis di sekolah harus tetap dilakukan,” ujarnya. (red)