Madina-Seputarindonesia.co.id.
Seminggu sudah berakhir puncak perayaan Hari ulang tahun Republik Indonesia ( HUT RI) yang ke~78, pada umumnya perayaan HUT RI di Indonesia mulai Pusat dan Daerah hingga pelosok desa ikut serta memeriahkannya . Salah satunya peringatan HUT RI digelar di kecamatan Bukit Melintang kabupaten Mandailing Natal ( Madina) provinsi Sumatra Utara ( Sumut). Namun, ada yang janggal dalam karnaval yang digelar di kecamatan tersebut, pasalnya ada dugaan eksploitasi anak dan dugaan pornografi dan terkesan tidak mendidik.
Dugaan eksploitasi anak tersebut terjadi pada karnaval HUT RI yang digelar pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2023 yang lalu, dalam karnaval tersebut diduga ada eksploitasi anak dan dugaan pornografi. Salah satunya rombongan karnaval dari desa Malintang Jae pertontonkan hal yang tidak mendidik dan dugaan ekploitasi anak serta pornografi. Tim karnaval Malintang Jae melibatkankan anak dibawah umur dengan pakaian sesosok ” tuyul” hanya memakai celana dalam. Tidak jelas tujuan dan arti dari penampilan yang dipertontonkan Tim karnaval Malintang Jae tersebut.
Sesuai UU NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI yang diatur pada pasal 11 dan seterusnya kemudian pada Bab III tentang perlindungan anak Pasal 15 bisa dikenakan hukuman.
Dugaan ekploitasi anak ini sudah dikonfirmasi camat Bukit Malintang by WhatsApp oleh tim investigasi wartawan ( lensaperitiwa.com dan matatelinga.com serta media lainnya) pada hari Minggu tanggal 20 Agustus 2023, beliau menjawab untuk duduk bersama dengan panitia karnaval kecamatan Bukit Malintang dan Peserta Karnaval Desa Malintang Jae.
Kemudian kepala Desa Malintang Jae juga sudah di konfirmasi by WhatsApp namun tidak ada jawaban.
Seterusnya tim dari wartawan sudah melayang surat konfirmasi secara tertulis kepada camat Bukit Malintang dan Kepala desa Malintang Jae namun hingga kini belum ada jawaban.
Camat Bukit Malintang pernah mengatakan dan mempertanyakan kepada wartawan lensaperitiwa.com ” apa maksud konfirmasi itu dan menyuruh untuk di viralkan”.( di Lansir dari Media www.Matatelinga.co.)
Bupati Madina diminta untuk memanggil camat Bukit Malintang dan menonaktifkannya. Selogan Madina dinilai tidak sesuai dengan yang ditampilkan Camat Bukit Malintang ” Madina Bersyukur Madina Berbenah”.(Red/at).