Mekkah – Sungguh menggembirakan kesempatan yang langka didapat penulis, bahwa pagi itu berkesempatan dapat melakukan shalat Subuh berjamaah, di Masjidilharam. Sebuah masjid tempat sujud/shalat tersuci bagi umat Islam. Berada di kota suci Mekkah Masjidilharam ditengahnya terdapat Baitullah/Rumah Allah Ka’bah yang menjadi tempat center bagi pelaksanaan ibadah Haji maupun Umrah yaitu Thawaf mengelilingi Ka’bah 7 kali, Sa’i berjalan antara bukit Shafa dan bukit Marwah yang berada di Masjidilharam 7 lap mulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa.
Shalat sunnah sesudah thawaf 2 rakaat dibelakang Maqam Ibrahim dan kemudian berdo’a dengan do’a Nabi Ibrahim Rabbana taqbbal minnaa innaka antas samii’ul aliim ( Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, ssusungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui ).
Masjidilharam merupakan masjid bersejarah bagi ummat Islam. Merupakan masjid tertua dan terbesar di dunia. Dengan diantar dan dipandu mas Iklil dari Jombang penulis dapat masuk masjidilharam lewat pintu depan Masjidilharam Babul King Abdul Aziz berada disebelah Selatan merupakan pintu nomor 1. Ada 5 pintu utama dari 120 pintu yang ada walau yang dibuka hanya 45 saja, disamping pintu/babul King Abdul Aziz. Yaitu babul Raja Fahd disebelah Baratdaya, Babul Umrah di sebelah Barat, Babul Fatah di sebelah Utara dan Babus Salam di sebelah Timur.
Masjidilharam terdiri dari dua kata masjid yang secara umum berarti tempat dan haram berarti dilarang, maksudnya dilarang melakukan peruatan dosa, tercela atau maksiat. Sehingga bermakna tempat yang suci, atau tempat ibadah shalat yang suci. Masdjid terbesar se-dunia kini luasnya 400.000 m2 dan saat ini tengah dilakukan renovasi besar-besaran. Masjidilhaam merupakan tempat Rasulullah Muhammad SAW lakukan tarbiyah dan shalat di Mekkah. Shalat di Masjidilharam bernilai 100.0000 kali shalat di masjid lain di luar Masjidilharam. Ini barangkali yang termasuk daya tarik masyarakat ummat Islam semangat ingi berjma’ah shalat di Masjidilharam.
Depan Masjidilharam atau sebelah Selatan memiliki halaman yang luas, tampak bangunan Masjidilharam yang megah dan gede. Dikililingi beberapa Gedung bertingkat bawah supper market atasnya pertokoan dan bagian atasnya lagi hotel. Hotel-hotel yang mengelilingi bagian depan Masjidilharam antara lain Hotel Bulman Zamzam yang memiliki tower tinggi ada Jam Besar diatasnya; Hotel Al-Shafwah Royale Orchid; Dar Al Tawhed Intercontinental dan lain lain.
Kami masuk Masjidilharam membaca do’a yang sudah terpambang di layar lebar yang diajarkan Rasulullah Allahummaftah abwaba rahmatika ( Ya Allah ya Tuhan kami, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku ). Mengambil tempat yang digelar hambal serta dikeliingi rak-rak yang berisi Kitab Suci Al-Qur’an. Shalat sunnah tahiyatal masjid 2 rakaat kemudian duduk. Tak selang beberapa lama terdengar langsung Adzan Shalat Subuh tanpa didahului bacaan-bacaan apapun. Pendeknya langsung dikumandangka adzan pukul 04.06 WAS.
Sekitar 15 menit kemudian terdengar iqamah oleh muadzin. Sebelumnya kumandang adzan, suasana hening membuat mereka yang sunnah 2 rakaat qabliyal Subuh ( khusuk) karena tidak ada gangguan suara-suara. Imam kemudian Takbir diiikuti Muadzin juga takbir dengan suara keras. Imam memulai bacaan Alfatehah dengan keras tanpa membaca Basmalah keras. Langsung terdengar baca Alhamdulillahirabbilalamin dan seterusnya.
Dibaca ayat per ayat enak jelas khusuk atau tartil, bacaan ayat panjang, rukuk relatif lama, juga sujudnya dan bacaan tahiyatnya. Rakaat kedua setelah rukuk, iktidal langsung sujud tidak membaca do’a qunut. Selesai salam tidak terdengar suara apapun atau bacaan apapun dari Imam.
Sebentar kemudian ada pengumuman bahwa akan dilakukan shalat jenazah bagi al-marhum atau al-marhumah jamaah haji yang wafat, maka dilakukannya shalat jenazah berjamaah empat takbiran tanpa ruku dan sujud. Kami mencatat pelaksanaan shalat subuhnya selama 12 menit sedang waktu tunggu untuk shalat sunnah fajar 2 rakaat selama 14 menit.
Baru kali ini penulis masuk Masjidilharam lewat pintu depan atau sebelah Selatan. Biasanya selama ini masuk lewat pintu Barat atau Utara. Setelah turun di terminal bus Shalawat (free) terminal sebelah barat Masjidilharam terminal Al Rusaifa. Ada terminal bus satu lagi di sebelah Timur Masjidilharam terminal Ashesha. Begitu turun dari bus di terminal Rusaifa harus jalan kaki jukup jauh dan melelahkan menuju Masjidilharam sekitar 1,5 km. Bagi yang lemah bisa naik kursi roda, banyak ojek kursi roda yang siap mengantar.
Selesai shalat Subuh kami keluar Masjidilharam dan baca do’a keluar masjid sebagaimana do’a yang terpampang di layar lebar yang sudah berubah tulisannya menjadi do’a keluar masjid Allahumma asaluka minfadhlika ( Ya Allah ya Tuhanku sesungguhnya aku memohon keutamaan dariMu). Keluar menuju WC no. 4 turun ke bawah pakai exkalator sampai kejalan raya tempat mangkal taxi. Naik taxi Ujrah 20 real dua orang turun di depan Hotel no 513 Raudla alTauwhed pagi Senin, 17 Juli 2023.
Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah.
Kontributor seputarindonesia.co.id, H MACHRADJI MACHFUD.