Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah (18)

Keterangan Foto : Syahid bin Satemin 95 Tahun CKH Kab. Gresik tertua. Tetap sehat wal afiat segar bugar. Hanya punya guru Virtual. (16/7).
Senin, 17 Juli 2023 jam 16.00 WIB.
Syahid bin Satemin 95 Tahun CJH Kabupaten Gresik Tertua Tetap Sehat dan Segar Tidak Pernah Sakit Bugar Rahasianya Hanya Dua Saja

Mekkah – Mendengar kabar dari seorang kawan, bahwa ada Calon Jamaah Haji Indonesia asal Kabupaten Gresik Tertua umur 95 tahun dalam keadaan tetap sehat walafiat, segar bugar, tidak pikun, cerdas, mata dan telinga tajam, jalan cekatan. Kami sore kemarin segera bertadang ke hotelnya nomor 606 depan hotel kami menginap nomor 513 hotel Rawdat Al-Tawhed Rawdha Kota Suci Mekkah.

Begitu masuk ke kamarnya lantai 5 room nomor 522 kami salam : “ Assalamualaikum.” Dijawab dari dalam ada 4 orang : “Waalaikumsalam. “ Kami terperanjat melaihat kenyataan bahwa kondisi kesehatannya sehat dan segar bugar. Setelah memperkenalkan diri barulah kami lakukan wawancara.

‘Nama siapa Pak “, tanya kami. “Syahid bin Satemin, “ pak Syahid. Ditanya : “Alamat rumah pak ?” “Dusun Sembung, Desa Tlanak, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. “Umur berapa pak”, tanya kami. “ 95 Tahun”, jawab Syahid. (16/7).

Foto : Raja-raja untuk obat penyakit m. Kertas direndam diair kemudian air di minum.

Selanjutnya Syahid menyampaikan, bahwa mempunyai anak sebanyak 8 orang anak. Dengan istri pertama Rebi (alm) punya 4 anak, sedang dengan istri kedua Sulatri (65 th) karena kawin lagi punya anak 2, dan anak gawan dari dari Sulastri sejak kecil ada 2 orang. Alhamdulillah hamper semua anaknya sudah naik haji, tinggal 3 orang saja yang belum, tapi sudah pada daftar. Mengaku anaknya mampu semua pada jadi juragan sapi.

Pekerjaan, Syahid mengaku sebagai petani, walau hanya punya satu bagian saja. Selain itu obyek diiluar berdagang buah tomat, brambang dan lain-lainnya, bahkan mengaku dulu pernah keliling ke Kunjorowesi Ngoro Mojokerto jualan tampar. Tampar tidak produk sendiri, akan tetapi kulaan di Pandaan dan Wajak Malang.

Syahid mengaku dirinya tak pernah sakit, tidak ada keluhan sakit apapun, hanya kadang pegel saja, lalu dipijat cucunya Zakaria ya sembuh sehat kembali. Ketika ditanya apa rahasianya diumur 95 tahun kok masih sehat wal afiat, segar bugar, mata dan telinga tajam, tidak pikun, berjalan cekatan. Jawabnya rahasianya hanya 2 (dua) saja kata Syahid. Yaitu Do’a dan Wirid.

Do’a dan Wirid itu diijazahi dari guru Virtualnya ada 5 orang memakai serban dan jubah, tidak tahu namanya, hanya tahu gelang serbannya ada yang putih, kuning, hijau dan lainnya, yang datang menemuinya setiap malam Jum’at Kliwon. Ada doa obat sakit jantung, sakit kepala dll. Ada untuk jagaknya atau pelindungnya do’a-do’a para nabi dan malaikat yang diajarkan oleh guru Virtualnya. Syahid mengaku tidak pernah mondok dan tang punya kyai atau guru. Gurunnya hanya guru Virtual atau ghoib saja.

Kemudian Syahid bercerita dulunya dia kepingin masuk Islam, karena didesanya saat itu belum ada Islam. Lalu didatangi 5 orang pakai serban dan jubah bertanya :”Kamu Syahid ya ?” Dijawab Syahid : “Ya Kyai”. “ Kamu namaya saksi lho, hati-hati yang sungguh-sungguh ya jadi saksi. Dijawab: “ ya , “ oleh Syahid. Kamu kalau mau masuk Islam, syaratnya kamu harus puasa Senin dan Kamis selama 2,5 Tahun. Lalu Syahid mentaati perintahnya menjalankan puasa selama 2,5 tahun. Nah setelah puasa pas 2,5 tahun maka datanglah kelima guru virtualnya, langsung memulai mengajarkan ngaji dan Al-Qur’an.

Syahid sekarang sudah lega, senang dan puas serta gembira karena cita-cita dan keinginannya sudah terkabul, yaitu menyempurnakan rukun Islamnya yang kelima pergi naik haji. Permohohonannya kepada Allah di Ka’bah hanya minta Seger dan Waras saja serta tidak disiksa di dunia dan di akhirat. Serta minta umroh lagi.

Syahid menyampaikan bahwa kitika guru virtualnya mengajar, memberikan kitab besar berupa benda bulat seperti ban begitu, kemudian dia mengambil tiga tali buat mengikat ban itu ke tiga pohon. Dihitung kitabnya ada 5.560 lembar bersinar terang. Dari situlah Syahid bisa ngaji, baca Al-Qu’an dan menulis huruf hijaiyah Arab. Terlihat oleh Syahid tulisan Al-Qur’an itu besar-besar dan dimulailah belajar ngaji mulai dari Alif, Ba, Ta dst.

Baru saja pak Syahid membuat do’a atau wirid ditulis diatas kertas sembarang saja, katanya wirid atau do’a untuk pergi meninggalkan Mekakah menuju Madinah supaya selamat. Do ini untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tulisannya kelihatan bebeapa huruf dan kalimat bahasa Arab seperti raja begitu. Ada raja untuk sakit jantung, sakit kepala, ada untuk dibacakan agar anak hilang bisa kembali, ada untuk menyembuhkan orang gila, ada untuk menurunkan hujan, menolak hujan dll. Raja ditulis dikertas itu lalu direndam dalam air, kemudian airnya diminumu, Insyaallah sembuh. Orang hilang itu bisa dikembalikan, dan orang gila itu bisa disembuhkan, pungkas Syahid.

Kondisi dan keadaan pak syahid sehari-harinya di kampung dibenarkan oleh Zakaria Cucunya Zakaria mengatakan : “ Pak Syahid di desa kedudukannya sebagai sesepuh, dan sering dimintai tolong orang apa saja kesulitannya, mulai dari perkara rumah tangga, ekonomi dan penyakit. Pokoknya beliau itu Ahli tolong”. (16/7).

Juga aba Khoir tetangga desanya membenarkan apa yang disampaikan pak Syahid. “ Orangnya termasuk sesepuh. Paling sehat dan kuat diantara para jama’ah haji Indonesia. Oleh karenanya kalau Pemerintah memberi hadiah kepada pak Syahid saya mewakili keluarga menyampaikan terima kasih dan mohon realisasinya. Beliau itu lempar batu di jamarot, thowaf dan sa’i jalan kaki sendiri, kuat tidak kalah dengan yang lain walau masih muda.

Laporan Kegiatan Jama’ah Haji Indonesia Langsung Dari Tanah Suci Mekkah.
Kontributor seputarindonesia.co.id, H MACHRADJI MACHFUD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *