News  

Silaturrahmi Komnas Pengendalian Tembakau di Ponpes Bahrul Ulum Jombang Dalam Rangka Hari Tembakau Sedunia

Keterangan Foto : Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.

Surabaya – Komite Nasional Pengendalian Tembakau (KNPT) melakukan kunjungan ke pondok pesantren di Jawa Timur untuk memberikan edukasi dan sosialisasi perihal bahaya rokok bagi kesehatan.

Dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau sedunia, Kepala KNPT, Prof. dr. Hasbullah Thabrany M.PH.,Dr.PH., memimpin delegasi berkunjung ke beberapa pesantren di Jawa Timur, kunjungan yang dilakukan hari ini (02/06/2023) menuju pondok pesantren Bahrul Ulum dan Tebuireng Jombang.

Dalam kunjungan tersebut mereka berdiskusi dengan pengasuh pondok pesantren termasuk juga dengan maha santri mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan, khususnya pengaruh buruk rokok bagi perokok pasif.

“Saat ini, Indonesia memiliki angka perokok yang cukup tinggi dan kita harus bersama-sama untuk menurunkannya. Kami percaya, melalui edukasi dan sosialisasi, kita bisa membuat masyarakat lebih sadar akan bahayanya rokok,” kata prof. Hasbullah.

Dalam kunjungan kerja ini rombongan diterima dengan ramah oleh Gus Wafi selaku pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum Tambak beras Jombang.

Gus Wafi mengapresiasi kunjungan dari KNPT dan berharap kegiatan tersebut bisa mengedukasi para santri tentang bahaya rokok. “Kami sangat mengapresiasi kunjungan dari KNPT. Dalam Islam, kesehatan adalah hal yang penting dan kita harus menjaganya. Kita berharap kunjungan ini bisa memberikan manfaat untuk para santri,” ujarnya.

Kabar baiknya bahwa di pondok tambak beras ternyata sudah menerapkan larangan merokok bagi para aantri. “Di pondok ini sudah ada larangan merokok bagi kalangan santri, kebetulan saya juga bukan perokok ” kata gus Wafi, panggilan akrabnya.

Keterangan Foto : Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang.

Lain lagi yang disampaikan oleh gus Kiky, panggilan akrab KH. Abdul Hakim Mahfudz selaku pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang. Beliau menjelaskan bahwa larangan merokok sudah diberlakukan sejak lama.
“Sejak tahun 1992 sudah dilarang” ujar beliau.

KNPT berharap, kunjungan ini bisa menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di pondok pesantren dan institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia, sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi tentang bahaya rokok dan semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. (ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *