NGORO – Dengan Tema “Optimis Mewujudkan Kunjorowesi Bersih Narkoba”, Permasalahan dan penyalahgunaan Narkoba yang semakin marak terjadi, berdampak membahayakan bagi generasi penerus bangsa diantaranya pendidikan, ekonomi kehidupan, serta moral. Kegiatan penyuluhan bahaya narkoba ini digelar di rumah Abah Ma’ad Dusun Sekantong Kunjorowesi, jumat (17/03/23).
Sosialisasi P4GN oleh BNN Mojokerto yang dihadiri oleh Wabup Mojokerto, Gus Barra di Dusun Sekantong Desa Kunjorowesi, Dalam hal ini hadir perwakilan Lembaga Gerakan Mencegah dan Mengobati (GMDM) sebuah program yang dimotori GMDM Kabupaten Mojokerto bekerjasama dengan KKN Mahasiswa IKHAC Pacet Mojokerto.
Acara ini Dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra Lc.M.Hum, Kepala pemerintahan Desa kunjorowesi Susi Darsono, Bidan Desa kunjorowesi. Dalam acara Giat hari ini, unsur yang diundang: IPPNU, IPNU, Perangkat Desa, Ketua RT se Dusun Sekantong, Ketua Tanfidziah NU Ranting Kunjorowesi, Remaja Masjid dan Karang Taruna Desa Kunjorowesi Masnurul Bidang Pemberantasan BNN Kota Mojokerto. Dengan mengusung tema “Optimis Mewujudkan Kunjorowesi Bersih Narkoba”, puluhan remaja, pelajar dan masyarakat desa mendatangi Rumah Abah Ma’ad Dusun Sekantong Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro Mojokerto.
Dalam mengantisipasi potensi penyalahgunaan Bahaya Narkoba, untuk itu Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto berupaya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada kalangan remaja, pelajar, dan masyarakat Desa kunjorowesi mengenai dampak buruk narkotika dan cara menghindari penyalahgunaan narkoba.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra saat memberikan sambutan penyuluhan bahaya narkoba terhadap potensi kecanduan narkoba baik lingkungan, moral serta pendidikan.
“Penyuluhan Bahaya Narkoba melalui BNN Mojokerto kepada masyarakat dan para pemuda di Desa Kunjorowesi mengingat pemuda adalah pemimpin masa depan yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk membangun negara namun bagaimana jika pemuda itu rusak disebabkan karena penyalahgunaan narkoba maka dari itu penanaman nilai-nilai dan moral kepada masyarakat dan pemuda harus dilakukan sejak dini terkhusus sosialisasi tentang bahaya narkoba,” terang Gus Barra.
“Agama itu mengatur sedemikian rupa agar kehidupan manusia mempunyai tujuanmenjaga agama, jiwa, keturunan, akal, harta, dan kehormatan. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita semua dijauhkan dari narkoba, khususnya masyarakat Kabupaten Mojokerto,” tambah Gus Barra.
Sementara itu, Bidang Pemberantasan BNN Kota Mojokerto menyampaikan, sebuah harapan besar untuk dapat meminimalisir terjadinya dampak penggunaan narkoba pada kalangan remaja, salah satunya di Desa Kunjorowesi Kabupaten Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto, khususnya penggunaan narkoba yang paling rawan dan banyak pada usia 18-25 tahun mayoritas kalangan pemuda. Pada generasi muda, remaja dan anak sekolah sudah banyak menggunakannya serta data penghuni lapas di Mojokerto sebanyak 90% diantaranya di sebabkan faktor narkoba kategori pengguna dan bandar,” tambah Masnurul.
Dalam upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNN Kota Mojokerto mengajak elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam P4GN melalui Tim Intervensi Berbasis Masyarakat dan Desa Bersinar. Pihaknya berharap dari materi yang sudah disampaikan sebagaimana yang hadir bisa menyebarkan informasi di sekitarnya untuk selalu mengingatkan terhadap narkoba.
Sementara itu, Kepala Desa Kunjorowesi Susi Darsono menyampaikan, kehawatirnya pada kalangan pemuda-pemuda yang lain jangan sampai nanti terjerumus menjadi korban narkoba.
“Penggunaan Narkoba kalangan remaja sangat tinggi cuma hanya dapat dinikmati sesaat saja dan efeknya merasakan penyesalan dalam kehidupan masa depan kalau memakai seperti itu akibatnya bagaimana Secara fisik dan juga secara hukum,” ujar Susi. (har)