Mojokerto – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Owner Harian Disway Dahlan Iskan menghadiri Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Ke-III Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, Minggu (11/9/2022).

Pendiri IKHAC Mojokerto, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim menjelaskan, Institut KH Abdul Chalim adalah sebuah institusi perguruan tinggi yang dibangun atas dasar cita-cita yang luhur demi terwujudnya Pendidikan Tinggi yang berskala internasional yang sejajar dengan Al-Azhar di Mesir, Harvard di Amerika, Sorbone di Perancis.

“Kami mengajarkan anak didik kami untuk menjadi pengusaha. Jadi setelah mereka lulus mereka bisa memberikan lapangan pekerjaan, tidak membebani orang lain. Semoga IKHAC bisa terus bersinergi, berinovasi dan berkolaborasi untuk kemajuan IKHAC. Selamat dan Sukses untuk Sarjana dan Pascasarjana Ke-III Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto. Semoga ilmunya bisa bermanfaat dan jangan pernah lupakan jasa para dosen Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto,” harap Kiai Asep.

Sementara itu, Gubernur Khofifah mengatakan, yang bisa menjadi referensi dari sangat banyak pengambilan keputusan out of the box inovasi yang luar biasa adalah Pak Dahlan Iskan.

“Nanti biar Pak Dahlan Iskan yang memberikan sambutan yang panjang. Kapital Sosial menjadi bagian dari penguatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Hari ini inovasi, sinergi, kolaborasi dan kreativitas menjadi bagian yang sangat penting untuk mencapai percepatan kemajuan dari berbagai sektor,” jelas Khofifah.

Sementara, Ketua Yayasan Amantul Ummah, Dr. KH. Muhammad Al Barra, Lc. M. Hum mengucapkan selamat dan sukses untuk wisudawan dan wisudawati Sarjana dan Pascasarjana Ke-III IKHAC Mojokerto.

“Semoga ilmunya berkah melimpah dan bermanfaat bagi sesama. Jadilah seorang pengusaha yang bermanfaat. Jangan sampai membebani orang lain. Selalu doakan guru-guru yang selama ini jasanya sangat besar untuk kita semua,” terang Gus Barra sapaan karibnya.

Disisi lain, Dahlan Iskan menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Timur dan Kiai Asep telah berhasil melihat masalah, menstrukturkan masalah, mencari solusi sebuah masalah dan mencapai target.

“Hal seperti ini yang jarang dimiliki pemimpin. Kalau yang pandai pidato banyak, yang pandai berdebat banyak, tapi yang bisa seperti Gubernur Jawa Timur dan Kiai Asep ini yang jarang di Indonesia,” terang Dahlan Iskan. (Yanto)

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *