Menu

Mode Gelap
Tasayakuran Kelulusan di MI Hidayatussibyan Apresiasi Tinggi Untuk Kemenag Dan Pesan Moral Tentang Akhlak Unit Jibom Satuan Brimob Polda Metro Jaya Pastikan Keamanan Konser Awaken Bloodline di ICE BSD Tokoh Masyarakat Mimika Apresiasi Satgas Damai Cartenz, Serukan Persatuan Untuk Papua Yang Damai Bhayangkara Babel Run 2025 Sukses Digelar, 3.002 Peserta Ramaikan Ajang Lari di Polda Bangka Belitung Kepedulian Nyata Polri Dalam Menjaga Masa Depan Pendidikan Anak Terkendala Ekonomi APTIKNAS Dukung Pelaksanaan Taiwan Excellence Happy Run Di Tahun ke-10

News

Indonesia Darurat Kekerasan Perempuan Dan Anak

badge-check


					Indonesia Darurat Kekerasan Perempuan Dan Anak Perbesar

Medan, ~ Yanty Faradillah S. sT, M. Si, M. Kom, Ph. D, dari Feminist seorang tokoh wanita memperjuangkan ” Kekerasan Perempuan dan Anak “, mengadakan Diskusi Publik, Lounching Film Kekerasan Perempuan dan Anak”, di Kopi Tem, Jl, Brigjend. Katamso, No Medan, Pada hari Rabu 7/9/2022.

Dalam pengarahannya Faradillah S. ST, M. Si,M.Kom, Pd.D, Seorang Wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia,semoga dengan menyaksikan dua Film yang diputar dapat kita mengambil hikmah nya kepada kaum Perempuan agar harus tahu dengan kodratnya dan membina rumah tangganya supaya dapat menjalin keharmonisan dalam rumah tangga.

Seorang perempuan/wanita adalah ibu dari anaknya harus mampu membimbing anaknya ke jalan yang lebih baik,sebab jaman digital sekarang terlalu banyak rintangan untuk menjerumus pada kenalan anak kita.

Kekerasan perempuan dan anak,seringkali terjadi, kerena tidak terjalin keharmonisan dalam rumah tangga dan keluarga antara ayah, Ibu dan anak, maka sering terjadi pertengkaran si ayah dan si ibu, dan ayah, ibu selalu sibuk dengan urusan mencari nafkah, maka anak tidak dapat perhatian keluarga, dengan demikian anak dengan bebas dalam pergaulan di lingkungan dan tidak dapat mengontrol dirinya .

Hal ini dapat kita katagorikan antaranya: -Pergaulan bebas
– Pernikahan di usia muda, atau terlalu dini.
– Tidak terciptanya rumah tangga yang sehat
– Ekonomi yang tinggi, sulitnya keuangan dan lapangan kerja.
– Kurangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan segala bidang

Selanjutnya Feminist harus bekerja sama dengan Aktivis HAM,harus memberikan penyuluhan dan bimbingan cara mengatasi kekerasan perempuan dan anak kemasyarakat dari Kelurahan,Kecamatan dan Kabupaten kota yang di Sumatera Utara,supaya masyarakat bisa membangun dan menciptakan keluarga yang sehat.

Netti Herawati SE, sebagai Aktivis HAM mengatakan, walau bagaimana kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak, ini wajib kita bela, ini tertuang pada Pancasila sebagai lembaga Negara, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, dan pada Hak Azasi manusia, maka setiap manusia sejahat apapun dia wajib kita beri perlindungan sebagai manusia. ( Redaksi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tasayakuran Kelulusan di MI Hidayatussibyan Apresiasi Tinggi Untuk Kemenag Dan Pesan Moral Tentang Akhlak

16 Juni 2025 - 01:21 WIB

APTIKNAS Dukung Pelaksanaan Taiwan Excellence Happy Run Di Tahun ke-10

15 Juni 2025 - 14:30 WIB

Tingkatkan Infrastruktur Dinas PU Kabupaten Sukabumi Dibuktikan Pada Ruas Jalan Karang Hau Simpang

15 Juni 2025 - 12:06 WIB

Peduli Lansia Pemdes Lebaksono Pungging, Membagikan Susu Gratis

15 Juni 2025 - 04:26 WIB

Dianggap Tutup Mata, Ketua DPRD dan KJJT Minta Bupati Menutup Cafe Gempol-9, Meiko Pandaan

14 Juni 2025 - 15:03 WIB

Trending di News